Langsung ke konten utama

Pentingnya Pendidikan Politik Bagi Generasi Muda Indonesia SebagaiLangkah Menuju Demokrasi Pancasila Yang Berkualitas

Oleh: I Kadek Andre Nuaba
Pemahaman terhadap politik nampaknya telah jauh dari teori politik yangsebenarnya. Jika politik berkata bahwa kekuasaan ada ditangan rakyat. Justruyang terjadi adalah kekuasaan rakyat hanya sebatas PEMILU (Pemilihan Umum)saja. Ketika si calon sudah terpilih, maka kekuasaan akan kembali ke tangan penguasa yakni calon yang terpilih tersebut. Demokrasi rakyat di Indonesiaseolah-olah dijalankan hanya sebatas pilih memilih pemimpin saja, padahaldemokrasi adalah kemerdekaan rakyat untuk menyampaikan aspirasinyaSebagai negara yang menganut demokrasi pancasila dapat dikatakan bahwa sistem pemerintahan negara di dalam pelaksaannya berpedoman padasegala ketentuan yang terdapat pada Pancasila dan UUD 1945. Ciri khasdemokrasi pancasila adalah musyawarah untuk mufakat, sedangkan prinsipdemokrasi pancasila adalah memperhatikan kepentingan semua golongan, lapisanmasyarakat, berbagai daerah, suku dan agama, sebaliknya tidak berprinsip padakemutlakan suara terbanyak yang dapat mengakibatkan tirani. Dewasa ini, hal itu belum terjadi secara maksimal di Indonesia karena banyak oknum yang hanyamementinkan golongan dan kepuasan pribadi. Untuk itu generasi muda Indonesiaharus segera bangkit untuk memperbaiki kondisi negara sebagai calon pemimpin Negara nantinya.Sekarang ini keadaan politik di Indonesia tidak seperti yang diinginkan.Banyak rakyat beranggapan bahwa politik di Indonesia adalah sesuatu yang hanyamementingkan dan merebut kekuasaan dengan menghalalkan segala cara.Pemerintah Indonesia pun tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai wakilrakyat.
Tujuan politik sebenarnya untuk mewakilkan petinggi-petinggi Negarayang bisa mensejahteraakan rakyat. Tapi pada faktanya dunia politik lebih banyak memperlihatkan kecurangan-kecurangan yang membuat kehidupan politik terkesan bobrok dan politik lebih banyak menyengsarakan rakyat terlihat dari beberapa kasus permainan politik yang terjadi di negara ini. Hal ini jugaditunjukkan oleh sebagian masyarakyat yang mengeluh, karena hidup mereka belum dapat disejahterakan oleh negara. Maka dari itu perlu adanya perbaikansistem politik di Indonesia dengan menyiapkan kader-kader bangsa sebagai pemegang kekuasaan nantinya. Salah satu cara yang spesifik sebagai persiapantersebut adalah dengan memberikan pendidikan politik yang benar tehadapgenerasi muda Indonesia. Tetapi sayangnya masih banyak generasi mudaIndonesia yang enggan untuk memahami politik.Pendidikan politik sebenarnya bukan hanya untuk orang yang menjadianggota legislatif atau mahasiswa FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)saja, tetapi semestinya semua masyarakat Indonesia memahami politik dengan benar. Indonesia sudah merdeka selama 67 tahun lebih maka masyarakat tidak cukup hanya dengan mencoblos di waktu PEMILU (Pemilihan Umum) saja, tetapi juga perlu memahami politik agar masyarakat tidak salah dalam memilih calonwakil rakyat yang akan memperjuangkan perkembangan bangsa dan negara.Dalam Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik dikatakan bahwa  pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahamantentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalamkehidupan berbangsa dan bernegara.
Sehingga generasi muda Indonesiamemang wajib untuk mendapatkan pendidikan politik, karena hal tersebut telahdiatur dalam Undang-Undang Parati Politik. Dengan demikian anggapan yangmengatakan bahwa politik hanya dibicarakan oleh orang dewasa saja adalah salah. Jadi siapapun mereka, dari golongan apapun mereka mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan politik. Sehingga tidak adanya diskriminasi terhadapgenerasi muda Indonesia untuk berbicara politik.Pengenalan politik pada generasi muda di zaman serba politik ini bukanlahhal yang salah atau dianggap sebagai suatu prematuritas, justru ini akan membuat generasi muda Indonesia dapat menilai baik atau buruknya politik yang digunakanoleh para pelaku politik negara. Namun hal ini bukanlah dijadikan sebagai ajangdiskriminasi semata atau penilaian tanpa solusi yang hanya bersifat menjatuhkan pejabat negara sebagai salah satu pelaku politik yang sering mendominasi sorotandan menarik perhatian lebih masyarakat.
Generasi muda Indonesia jugamerupakan benih- benih ‘tulang punggung’ negara yang akan memperjuangkankemajuan dan kesejahteraan masyarakat untuk menuju demokrasi yang berkualitas nantinya. Dengan demikian sebagai calon pemegang kekuasaan dan pengambil kebijakan, generasi muda ini harus dihindarkan dari politik tidak sehatdan sudah seharusnya dijauhkan dari oknum-oknum yang menduduki kursikepemimpinan yang tidak berdasarkan atas etika berpolitik yang baik.Pendidikan politik yang diharapkan adalah pendidikan untuk membentuk individu menjadi partisipan negara yang bertanggung jawab secara etika danmoral untuk mencapai tujuan negara. Idealnya pendidikan politik jangan sampaihanya pada saat menjelang pemilu saja, tapi terus dilakukan oleh semua pihak yang terkait sehingga masyarakat menjadi cerdas dan dewasa dalam berpolitik,karena politik adalah seni dalam membangun kehidupan yang lebih baik dan berkualitas.

Pendidikan politik sifatnya tidak boleh indoktrinatif (secara formal),karena akan menyebabkan generasi muda Indonesia menjadi kaku, fanatik, dansempit pandangan. Sedangkan demokrasi yang berkualitas adalah demokrasi yangmampu mewujudkan cita-cita negara sesuai dengan Pembukaan Undang-UndangDasar (UUD) 1945 alenia ke-4. Artinya bahwa dengan memberikan pendidikan politik yang benar terhadap generasi muda Indonesia, maka kita sudahmembentuk miniatur kesuksesan negara dalam berbagai hal.Generasi muda Indonesia yang belum memiliki pemahaman tentang politik dapat dikatakan mereka adalah generasi muda yang sedikit ketinggalanzaman karena politik bukanlah ilmu ‘berbisa’ yang akan meracuni kehidupan kitasekarang maupun dimasa yang akan datang. Politik akan baik jika dijalankandengan benar atau sesuai dengan demokrasi negara, dan akan terasa penuhtuntutan jika kita menjalankan atau memaknai politik dari segi kenegatifan saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melahirkan Pemimpin Yang memiliki Kualitas dan Integritas Yang Tinggi Melalui Kaderisasi Dalam Kampus

Oleh: I Kadek Andre Nuaba (Esay Competition) Pemimpin adalah orang yang melakukan kegiatan atau proses mempengaruhi orang lain dalam suatu situasi tertentu melalui proses komunikasi, yang diarahkan guna mencapai tujuan / tujuan-tujuan tertentu [1] . Untuk menjadi seorang pemimpin, tentu harus memiliki karakter yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengikutnya,   karena dalam hal ini pengikut sepenuhnya menyerahkan kepercayaannya kepada pemimpinnya untuk menentukan arah dalam mencapai tujuan. Pembentukan karakter seorang pemimpin dapat dilakukan dalam berbagai lembaga salah satunya yaitu; kampus. Kampus merupakan wadah atau sarana pusat pendidikan dengan taraf lebih tinggi dan sebagai salah satu center of intellectuality dapat dikatakan sebagai lumbung kaderisasi pemimpin masa depan bangsa.   Subjek dari kampus itu sendiri adalah mahasiswa . Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang ma

Bukan Masalah Siapa Dia, Tapi Kualitasnya?

Menjadi seorang pemimpin untuk suatu kelompok tertentu layaknya seperti sekolompok burung bangau yang terbang bersama – sama. Mengapa? Jika diperhatikan, ketika sekawanan burung bangau akan membentuk sudut lancip ketika terbang bersama, yang berada di posisi depan adalah ketua dari kawanan tersebut, tidak ada seekor bangau pun yang keluar dari barisan. Ini adalah ilustrasi bagi sebuah perkumpulan orang – orang cerdas. Dimana intelektual bukan menjadi ego untuk menonjolkan diri tanpa melihat kedalam sejauh apa saya jika dibandingkan dengan yang lain dan juga bagaimana seorang pemimpin mampu memberikan sekat yang tepat agar mereka yang di pimpin tetap berada pada posisi yang tepat. Kata – kata kritis diatas hanya akan menjadi pengantar tulisan ini saja, hanya sekedar untuk menghangatkan otak kita untuk berfikir lebih cerdas tentang pemimpin. Tahun 2014 menjadi tahun regenerasi bagi satu – satunya organisasi mahasiswa Hindu di Sumatera Selatan yang biasa disebut dengan P

Tidak Selamanya Masalah adalah Masalah

  Starbuck Pondok Bambu, 11 Januari 2020 Hidup sebagai makluk sosial sudah menjadi resikonya akan berhadapan dengan lingkungan yang mungkin tidak sesuai dengan perspektif atau harapan. Banyak orang memilih untuk mengeluh dan menyerah dengan keadaan yang dihadapi. Namun, sejatinya selalu ada nilai  (value)  dalam setiap kejadian dan peristiwa yang kita alami dalam hidup. Tidak jauh membawa diri dalam lingkungan yang luas, hidup dalam keluarga bersama orang tua, atau dengan kakak dan adik yang sudah kita kenal sejak lahir pun ada saatnya akan dihadapkan pada sebuah masalah dan perselisihan. Sehingga memilih untuk hidup berdampingan dengan khalayak umum sudah pasti harus siap dengan resiko konflik atau masalah. Mendesksripsikan masalah pun beragam, mulai dare pemikiran yang berbeda, pilihan yang berbeda, hingga selera yang berbeda.   Sepele! Namun perbedaan tersebut tidak bisa selamanya diterima oleh hati. Untuk itu, kita perlu mendalami apa sebenarnya makna dare masalah atau perbedaan. A